menuntaskankemiskinan

Nasehat lukman al-hakim
"hai anakku! berusahalah untuk menghilangkan kemiskinan dengan usaha yang halal , sesungguhnya orang yang berusaha dengan jalan yang halal itu, tidaklah dia akan mendapat kemiskinan kecuali apabila dia telah di hinggapi oleh tiga macam penyakit:
1. tipis kepercayan agamanya 2. lemah akalnya 3. hilang keshopannya"

Minggu, 21 November 2010

kemaslahatan


Konsep Dasar Ta’wun dan Manfaatnya

ألسـلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Dalam Al Qur’anul Karim pada QS. Al-Maidah: 2, yang sudah diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia dari bahasa aslinya Arab, mudah-mudahan sesuai dengan isi, pokok, dan maksud serta hikmah sesuai dengan yang aslinya, sebagaimana berikut :
”Dan tolong menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan taqwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran” (QS. Al-Maidah: 2)
Tolong menolong atau ta’awun, tidak bisa dipungkiri, pada hakekatnya adalah sifat dasar dan kebutuhan hidup manusia yang tidak dapat dipungkiri. Kenyataan membuktikan, bahwa suatu pekerjaan atau apa saja yang membutuhkan orang lain, tidak akan pernah dapat dilakukan sendirian secara pribadi oleh seseorang meski dia memiliki kemampuan dan pengetahuan tentang hal itu. Ini menunjukkan, bahwa tolong-menolong dan saling membantu adalah keharusan dalam hidup manusia.
Ta’awun banyak sekali memberikan manfaat kepada manusia, di antaranya :
  • Tolong-menolong, pekerjaan akan dapat terselesaikan dengan lebih sempurna. Sehingga jika di satu sisi ada kekurangan, maka dapat saling menutupi.
  • Syiar Islam akan lebih sempurna.
  • Ta’awun dan berpegang teguh kepada al-jama’ah adalah perkara ushul (pokok) dalam ahlus sunnah wal jama’ah. Dengan tolong-menolong, maka telah terealisasi salah satu pokok ajaran Islam.
  • Dengan saling menolong dan kerja sama, maka akan memperlancar pelaksanaan perintah Allah سبحانه وتعلى, membantu terwujudnya amar ma’ruf dan nahi munkar.Dapat menguatkan ukhuwah antara sesame manusia, sebagaimana yang diperintahkan oleh Rasulullah صلى الله عليه وسلّم.
  • Melahirkan cinta dan kasih sayang diantara sesama manusia, dan insya Allah سبحانه وتعلى  dapat menjauhkan berbagai macam fitnah., sebagaiman firman Allah سبحانه وتعلى  dalam Surrah Al Ashr.
  • Mempercepat tercapainya target pekerjaan, dan dapat pula menghemat waktu. Sebab waktu amat berharga bagi kehidupan seorang muslim.
  • Memudahkan pekerjaan, memperbanyak orang berbuat baik, menguatkan rasa persatuan dan saling membantu. Jika dibiasakan, maka itu akan menjadi modal kehidupan sebuah ummat.
Sumber: Kutaib “At-Ta’awun wa Atsaruhu fi at-Taghyir” Abdullah bin Sulaim al-Qurasyi.
وألسـلام عليكم ورحمة الله وبركات

Tidak ada komentar:

Posting Komentar